Kamis, 02 Februari 2012

Cara membuat Indikator

Cara membuat Indikator
Sederhana tapi powerfull, agar bisa mengetahui kapan kita buka posisi Buy or Sell'

Buat Indikator SMA :
MA 10 >> Merah >> Simple >> Close
MA 20 >> Biru >> Simple >> Close
MA 50 >> Kuning >> Simple >> Close

Penjelasannya:

Jika SMA 10 ada dibawah Candlestik, maka HARGA akan NAIK

Jika jarak SMA 10 dan SMA 20 Semakin Melebar maka HARGA akan Semakin NAIK

Jika jarak SMA 10 dan SMA 20 Mulai Menyempit maka HARGA akan Mulai TURUN

Jika SMA 10 dan SMA 20 BERPOTONGAN maka Trend akan Berbalik ( jika tadinya Trend UP, maka akan Trend Down ( begitupun sebaliknya ))

Jika SMA 10 berada diatas Candlestick maka HARGA akan TURUN

Jika jarak SMA 20 dan SMA 10 Semakin Melebar maka HARGA akan Semakin TURUN

Jika jarak SMA 20 dan SMA 10 Mulai Menyempit maka HARGA akan Mulai NAIK

Jika SMA 10 & SMA 20 Memotong SMA 50 dari Bawah HARGA akan NAIK

Jika SMA 10 & SMA 20 Memotong SMA 50 dari Atas HARGA akan TURUN



Parabolic SAR
Alat Bantu menentukan Open Posisi ( agar benar benar yakin )

Penjelasannya:
Jika telur berada diatas dan sudah mencapai 3 atau 4 maka OP sell ( Lihat SMA dulu )

Jika telur berada dibawah dan sudah mencapai 3 dan 4 maka Op buy ( Lihat SMA dulu )



Camarilla
Camarilla hanya dipasang di TF H1

Berfungsi untuk memprediksi harga kedepan

Penjelasannya:
Jika Candlestick menyentuh H3 SHORT lalu memantul = Tren akan TURUN kembali menuju PIVOT

Jika terus menerus NAIK menyentuh H4 LONG BREAKOUT maka harga akan semakin NAIK menyentuh H5 LB TARGET

Jika Candlestick menyentuh L3 LONG lalu memantul = Tren akan NAIK kembali munuju PIVOT

Jika terus menerus TURUN menyentuh L4 SHORT BREAKOUT maka harga akan semakin TURUN L5 SB TARGET



Envelope
Alat Bantu menentukan STOP LOSS


Silahkan save semua indicator ini menjadi template >> pakai nama masing2 J


Teknik Averaging

Averaging adalah salah satu cara untuk meminimalkan kekalahan dengan cara membuka posisi sejenis pada level yang berbeda. Tujuan dari averaging ini adalah menggunakan rata-rata dari perbedaan level harga yang diorder untuk meminimalkan loss.

Contoh :
Seorang trader open Buy EUR/USD 1 lot pada harga 2.0100, tetapi harga bergerak turun ke level 2.0000 sehingga mengalami floating loss -100 point. Trader tersebut dapat melakukan averaging dengan cara membuka posisi Buy EUR/USD 1 lot pada harga 2.0000 saat itu juga. Hal ini berarti ada 2 open posisi. Posisi pertama floating loss -100 point. Posisi kedua 0 point. (asumsi tanpa memperhitungkan spread).

Bila kemudian harga bergerak naik menuju 2.0050 maka posisi pertama floating loss -50 point, posisi kedua profit 50 point. Secara total kedua posisi tersebut impas (BEP). Ketika harga bergerak naik di atas level 2.0050. Maka berarti trader tersebut telah profit.


Kalimat Penutup

kita bukan penjudi jadi jangan utamakan profit, utamakan modal yang kita punya

gunakanlah Money Management yang baik untuk menghindari Miss Cantik

gunakan max 10% dari modal yang kita miliki

ingat lho…… jangan serakah J

selamat berburu min 20 pips/ hari



Salam ijo ijo dari nubie Tirta Suryana J

1 komentar:

  1. nammpakanya rumus ini harus dihapalkan ya bro baru lahkita bisa membaca indikagornya dengan baik, dan hal ini tentu memerluak banyak latihan juga sehingga bisa tetap menghasilkan profit,namum yang perlu ane ketahui itu apakah bisa diterapkan di semua pair atau tidak karean ane perlu mencobanya juga di OctaFx

    BalasHapus